pekalonga: Menjelang berakhirnya proses pembebasan tanah warga untuk pembangunan rel ganda lintas Pekalongan-Semarang, sampai saat ini masih menyisakan 16 warga Kelurahan Bendan, Kecamatan Pekalongan Barat. Mereka belum sepakat harga pembebasan tanah yang ditawarkan Satker Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Tegal-Pekalongan-Semarang, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
Satker mengajukan penawaran Rp 2 juta/m2. Lurah Bendan, Sayoko menjelaskan, dari 23 bidang tanah yang akan terkena proyek pembangunan rel ganda Pekalongan-Semarang, enam bidang tanah telah dibebaskan. Enam warga pemilik tanah telah menerima uang pembebasan tanah untuk rel ganda dari Satker Pembangunan Rel Ganda Tegal-Pekalongan-Semarang pada Rabu (15/8).
Dan, jumlah warga yang menyepakati harga pembebasan tanah bertambah lagi. Yang menyusul adalah Suparti, warga RT 03 RW 04 telah menandatangani kesepakatan harga pembebasan tanah pada 23 Agustus lalu. ‘’Beberapa waktu lalu, ada tambahan satu warga yang menandatangani kesepakatan harga pembebasan tanah,’’ jelasnya, Rabu (29/8).
Menurut dia, warga tersebut baru bisa menandatangani kesepakatan harga tanah karena menunggu persetujuan anaknya yang ada di Palembang. ‘’Dengan demikian, tinggal 16 warga yang belum menandatangani kesepakatan harga pembebasan tanah untuk rel ganda,’’ sambungnya.
Namun, Sayoko tidak bisa memastikan kapan dana pembebasan tanah bagi warga tersebut bisa cair. Kepastian pencairan dana pembebasan tanah itu, kata dia, menunggu Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kota Pekalongan.
Konsinyasi
Sementara itu, Aris Kurniawan, salah seorang warga Bendan yang belum sepakat mengatakan, dirinya siap menempuh jalur konsinyasi jika memang sudah tidak ada musyawarah negosiasi harga lagi. ‘’Kami siap konsinyasi kalau memang tidak ada musyawarah lagi,’’ terangnya.
Sebelumnya, Ketua P2T Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto mengatakan, pihaknya akan mengundang lagi warga yang belum menyepakati harga pembebasan tanah dalam kurun waktu yang masih tersisa. Jika memang nantinya sudah tidak ada kesepakatan, lanjut dia, bisa ditempuh cara lain.
Warga bisa mengajukan keberatan atas penawaran harga yang ditetapkan Satker itu ke Wali Kota Pekalaongan
Thursday, August 30, 2012
16 Warga Bendan Belum Sepakat Harga
Artikel Terkait 16 Warga Bendan Belum Sepakat Harga :
Desaigner Asal Kota Pekalongan Juara Lomba Rancang Busana Batik Eko Wahyu, desainer asal Kota Pekalongan berhasil meraih juara pertama pada Lomba Rancang Busana batik dan tenun pada kategori b ...
Hati-Hati, Ada 18 Perlintasan Liar KA di Pekalongan Sebanyak 18 dari 35 perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berstatus liar sehing ...
Galangan Kapal Slamaran Jadi Icon Baru Pekalongan Galangan kapal yang berada di Pantai Slamaran, Pekalongan bisa menjadi ikon baru Kota Batik. Pasalnya, di sana merupakan pusat ...
Mengapresiasi Batik dengan Pamer Koleksi Pasaraya Blok M Jakarta menggelar Festival Batik Pekalongan, berlangsung 21 September hingga akhir Oktober 2012. Sepekan ...
2014, Pekalongan bebas rumah Kumuh Wali Kota Pekalongan Basyir Achmad menargetkan kotanya terbebas dari rumah dan lingkungan kumuh pada 2014. Untuk menuntask ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment